Rabu, 17 Desember 2014



MAKALAH
METODE PENGEMBANGAN MORAL.AGAMA,AFEKTIF ANAK USIA DINI


DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK II

MEGI DESFITA                                (1200801)
LIDYA VINTA PUTRI                     (1200779)
RIDHA FADILA PUTRI                  (1200830)
TRIA MARINI                                    (1200828)
YANA NOVITA                               (1200799)
DITHA FRADINA                            (1200791)
HANY RESKA PUTRI                     (1200812)



PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan mata kuliah Metode Pengembangan Moral, Agama, Afektif anak usia dini dengan judul “ pendekatan inovatif untuk pengembangan nilai – nilai moral dan agama bagi anak TK” Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari tingkat kesempurnaan. Baik dari segi penulisan, struktur  atau hal-hal lain, karenanya kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaannya makalah ini sangat penulis harapkan atas segala kekurangan penulis mohon di maafkan.
Semoga makalah singkat ini bermanfaat bagi kita semua khususnya dan dapat menambah pengetahuan bagi penulis itu sendiri.




                                                                                                                           Padang,3November 2014


                                                                                                                                               Penulis



DAFTAR ISI

                                                           


















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Program pengembangan nilai-nilai agama berbeda dengan pelaksanaan program pembelajaran kemampuan dasar lainnya. Pengembangan nilai-nilai agama berkaitan erat dengan pembentukan perilaku manusia, sikap, dan keyakinannya. Karena itu, diperlukan inovasi pengembangan yang komprehensif sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak didik.
Program kegiatan pembelajaran nilai-nilai agama yang paling tepat adalah :
  1. Program pembelajaran nilai-nilai agam,a melalui Kegiatan Rutin
  2. Program pembelajaran nilai-nilai agam,a melalui Kegiatan Terintegrasi
  3. Program pembelajaran nilai-nilai agam,a melalui Kegiatan Khusus
M. Ansyar et. Al. (1993), inovasi adalah gagasan, perbuatan atau sesuatu yang baru dalam konteks social tertentu dan pada suatu jangka waktu tertentu, untuk menjawab masalah yang dihadapi.
Conny R. Semiawan (1995), memberi alternative inovasi dalam rangka meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik, antara lain :
  1. perlu adanya kurikulum terpadu (integrated curriculum)
  2. perlu adanya pendekatan pembelajaran terpadu (integrated learnig)
  3. perlu adanya hari terpadu (integrated day)
Tujuan dari penyusunan perencanaan pengembangan pembelajaran meliputi : Guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan system.





B.     rumusan masalah
1.      apakah kajian empirik tentang pengembangan nilai-nilai moral dan agama di tk ?
2.       apakah penting kebutuhan pelaksanaan inovasi untuk pengembangan nilai-nilai agama di tk?
3.      apa hakikat inovasi yang harus dilakukan untuk pengembangan nilai-nilai moral dan agama pada anak tk?
4.      bagaimana rencana pembelajaran yang mencerminkan inovasi dalam pengembangan nilai moral dan agama?

C.    Tujuan
1.      mengetahui kajian empirik tentang pengembangan nilai-nilai moral dan agama di tk ?
2.       mengetahui pentingnya kebutuhan pelaksanaan inovasi untuk pengembangan nilai-nilai agama di tk?
3.      memaha,mi hakikat inovasi yang harus dilakukan untuk pengembangan nilai-nilai moral dan agama pada anak tk?
4.      mengetahui rencana pembelajaran yang mencerminkan inovasi dalam pengembangan nilai moral dan agama?









BAB II
PEMBAHASAN
Program pengembangan nilai-nilai agama berbeda dengan pelaksanaan program pembelajaran kemampuan dasar lainnya. Pengembangan nilai-nilai agama berkaitan erat dengan pembentukan perilaku manusia, sikap, dan keyakinannya. Karena itu, diperlukan inovasi pengembangan yang komprehensif sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak didik.
Program kegiatan pembelajaran nilai-nilai agama yang paling tepat adalah :
  1. Program pembelajaran nilai-nilai agam,a melalui Kegiatan Rutin
  2. Program pembelajaran nilai-nilai agam,a melalui Kegiatan Terintegrasi
  3. Program pembelajaran nilai-nilai agam,a melalui Kegiatan Khusus
A. Kajian empirik tentang pengembangan nilai-nilai moral dan agama di TK

Untuk melaksanakan ketiga program tersebut ada beberapa persyaratan yang perlu dimiliki guru : mempelajari berbagai pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik, menyiapkan kurikulum yang komprehensif, dan adanya kesinambungan antara satu program pengembangan dengan program lainnya.
Wujud dari penerapan ketiga pertimbangan itu adalah guru dapat menerapkan pendekatan pembelajaran nilai-nilai agama secara terpadu dalam penyampaian materi bidang kemampuan dasar umum (bahasa, daya piker, keterampilan, dan jasmani). Namun sangat disayangkan hingga saat ini kurikulum yang dijadikan acuan kita, masih belum secara tegas dan rinci menyajikan materi nilai-nilai keagamaan. Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak tahun 1994 hanya memberikan pedoman umum tentang penyelenggaraan pengembangan/pembelajaran kepribadian secara implisit, tanpa memberikan rincian materi dan target yang jelas. Akhirnya puncak persoalan itu membuahkan adanya ketidakseragaman dalam pencapaian target kompetensi standar nilainilai agama di Taman Kanak-kanak, penyajian materi pengembangan nila-nilai agama yang kurang tepat sasaran, penerapan metode yang tidak sesuai dengan perkembangan anak, dan mengakibatkan munculnya sikap anak yang seolah-olah kurang peduli dan tidak antusias dalam mengikuti program pengembangan tersebut karena terkesan terpaksa.

B. Pentingnya kebutuhan pelaksanaan inovasi untuk pengembangan nilai-nilai agama di TK

Menurut arti kamus (John M. Echols : 1995) ‘Inovasi’ memiliki makna pembaharuan, perubahan (secara) baru. Jadi bila dihubungkan dengan masalah kurikulum, maka perlu adanya perubahan dan pembaharuan dalam penyusunan kurikulum. Sedangkan menurut M. Ansyar et. Al. (1993), inovasi adalah gagasan, perbuatan atau sesuatu yang baru dalam konteks social tertentu dan pada suatu jangka waktu tertentu, untuk menjawab masalah yang dihadapi.
Adapun yang melatarbelakangi esensi inovasi dalam bidang pengmbangan pembelajaran adalah munculnya berbagai kendala dan kelemahan, serta kekuranglengkapan yang ada di lingkungan penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, pihak praktisi pendidikan perlu melakukan inovasi. Itu berarti bahwa disain kurikulum dan pengembangan perlu diperbaharui untuk menjangkau kualitas lulusan yang diharapkan.

C. Hakikat inovasi yang harus dilakukan untuk pengembangan nilai-nilai moral dan agama pada Anak TK
Conny R. Semiawan (1995), memberi alternative inovasi dalam rangka meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik, antara lain :
  1. perlu adanya kurikulum terpadu (integrated curriculum)
  2. perlu adanya pendekatan pembelajaran terpadu (integrated learnig)
  3. perlu adanya hari terpadu (integrated day)
1. Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum)
Dari segi konsep, Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak tahun 1994telah memenuhi kebutuhan anak dalam belajar sambil bermain di Taman Kanakkanak. Namun, untuk materi pengembangan nilai-nilai agama, hingga saat ini masih belum mencantum secara rinci dan pasti. Dalam pandangan kurikulum seyogianya hal tersebut harus ada dan merupakan satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh, serta antara satu tema atau kemampuan, dapat dihubungkan dengan teman atau kemampuan yang lainnya.
2. Pendekatan Pembelajaran Terpadu (Integrated Learning)
Pendekatan pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan yang dapat diterapkan pada saat penyampaian materi pelajaran kepada anak. Pendekatan ini menghendaki adanya kreativitas guru untuk menghubungkan satu tema yang sedang dipelajari dengan tema yang lain. Sehingga tanpa disadari anak akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas.
3. Hari Terpadu (Integrated Day)
Dari kenyataan yang terjadi di lapangan apa yang telah kita lakukan ketika membuat satuan kegiatan harian, pada prinsipnya telah menggambarkan adanya suatu program kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak yang mengarah pada hari terpadu. Jadi, ketika kita merancang satuan kegiatan harian tersebut, materi nilai-nilai agama harus senantiasa mewarnai di setiap kegiatan yang guru dan anak akan lakukan.


D.    Rencana pembelajaran yang mencerminkan inovasi dalam pengembangan nilai moral dan agama

The Liang Gie (1972) mengartikan perencanaan sebagai suatu aktivitas yang menggambarkan (dimuka) hal-hal yang harus dikerjakan dan cara mengerjakannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Tujuan dari penyusunan perencanaan pengembangan pembelajaran meliputi : Guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan system.
Guru dapat menjajagi dan mengontrol seluruh proses belajar yang akan berlangsung/terjadi. Guru dapat meningkatkan kadar kreativitas anak.
Guru dapat menggunakan media pembelajaran secara integral. Guru dapat menghindarkan diri dari lupa dan kebimbangan selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Anak didik dapat dipersiapkan terlebih dahulu untuk menerima dan mengkaji suatu bahan/materi pembelajaran.



Ø  Proses kegiatan belajar mengajar akan lebih lancar.
Perencanaan pengembangan nilai-nilai agama pada anak taman kanak-kanak dapat disisipkan melalui pembuatan SKM Merupakan kajian analisis isi Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar yang diterjemahkan dalam bentuk format pengelompokan kemampuan dasar yang dihubungkan dengan tema-tema yang harus diajarkan kepada anak didik. Langkah-langkah pembuatan SKM: Hitunglah tanda ceklist yang ada pada setiap kemampuan yang ingin dicapai dari tema yang akan dibicarakan untuk pengembangan Kemampuan Dasar Anak, bahasa, daya pikir, keterampilan, dan jasmani. Membagi kemampuan yang diharapkan tersebut sesuai dengan jumlah pecan yang ada dari setiap tema yang dipilih Mendistribusikan kemampuan yang harus dikuasai anak dalam satu pekan untuk setiap sub tema, dengan memperhatikan kemampuan dan minat anak, serta bobot masing-masing kemampuan. Menuliskan nomor kode masing-masing kemampuan yang ada dalam GBPKB yang hendak dicapai setiap pecan untuk hari pertama dan seterusnya. Memilih dan menentukan kegiatan berdasarkan kemampuan yang ingin dicapai dan mengintegrasikan dengan materi nilai-nilai ajaran agama.
Menuliskan seluruh sub tema yang dibicarakan secara ringkas. SKH Adalah rancangan kegiatan untuk satu hari yang merupakan penjabaran dari SKM yang harus diuraikan lebih lanjut oleh guru dan mengandung unsure kegiatan, waktu, kemampuan, media, metode, dan penilaian. Dilakukan melalui pembahasan tema yang diambil mulai dari lingkungan yang terdekat dengan anak sampai yang terjauh. Terdiri dari; Kegiatan Pembukaan.
Merupakan kegiatan untuk pemanasan dan bersifat klasikal. Kegiatan Inti Merupakan pusat dari keaktifan dan kreatifitas anak waktu pengembangan, dan kemampuan social emosional anak.
Kegiatan Istirahat/Makan. Kegiatan Penutup..
Kegiatan Istirahat/Makan.

Ø  Pendekatan inovatif dalam pembelajaran moral, agama
Pengembangan nilai-nilai agama di Taman Kanak-kanak berkaitan erat dengan pembentukan perilaku manusia, sikap, dan keyakinan. Oleh sebab itu, diperlukan berbagai inovasi pengembangan yang komprehensif sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak didik. Adapun yang melatar belakangi esensi inovasi dalam bidang pengembangan pembelajaran adalah munculnya berbagai kendala dan kelemahan serta kekuranglengkapan yang ada di lingkungan penyelenggara pendidikan di Taman Kanak-kanak.
Untuk melaksanakan program pembelajaran nilai-nilai agama tersebut guru harus mempelajari berbagai pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik, menyiapkan kurikulum yang komprehensif, dan adanya kesinambungan antar satu program pengembangan dengan program lainnya.
Alternatif inovasi dalam rangka meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik adalah perlu adanya kurikulum terpadu (integrated curriculum), pendekatan pembelajaran terpadu (integrated learning), dan hari terpadu (integrated day).
Prinsip-prinsip Inovasi untuk Pengembangan Nilai-nilai Agama Anak Taman Kanak-kanak
Beberapa inovasi pendekatan pembelajaran termasuk dalam mengembangkan nilai-nilai agama bagi anak Taman Kanak-kanak antara lain: pengalaman belajar, belajar aktif, dan belajar proses.
Upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru dalam rangka mengembangkan cinta belajar pada diri anak adalah sebagai berikut:
1.        kasih sayang
2.          perlindungan dan perawatan,
3.        waktu yang diberikan kepada anak
4.           lingkungan belajar yang kondusif,
5.        belajar bersikap adalah belajar nilai, dan
6.           belajar moral di usia dini.
Upaya tersebut didasarkan pada prinsip developmentally appropriate practice dan prinsip enjoyable.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan inovasi pendekatan dan pengembangan nilai-nilai agama pada anak Taman Kanak-kanak adalah sebagai berikut:
1.        berorientasi pada kebutuhan anak
2.         belajar melalui bermain
3.          kreatif dan inovatif
4.          lingkungan yang kondusif
5.         mernggunakan pembelajaran terpadu
6.          mengembangkan keterampilan hidup
7.         menggunakan berbagai media dan sumber belajar, serta
8.         pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak

Ø  instrument penilaian untuk pengembangan nilai keagamaan anak usia dini

Penilaian bertujuan untuk mengetahui ketercapaian kemampuan yang telah ditetapkan dalam Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak. Penilaian hasil belajar anak didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar anak didik secara berkesinambungan.
Prinsip-prinsip penilaian adalah menyeluruh, berkesinambungan, berorientasi pada proses dan tujuan, objektif, mendidik, kebermaknaan, dan kesesuaian.
Dalam proses kegiatan belajar, guru perlu melakukan penilaian atau evaluasi. Penilaian perlu dilaksanakan agar guru Taman Kanak-kanak mendapat umpan balik tentang kualitas keberhasilan dalam kegiatan anak yang diarahkan untuk pengembangan perilaku dan moralitas secara keseluruhan.
Berkaitan dengan tujuan pengembangan nilai-nilai moral dan agama bagi anak di usia dini/Taman Kanak-kanak, tentu seorang pendidik harus mampu memahami bahwa anak usia dini/Taman Kanak-kanak sangat berbeda dalam segala hal dengan manusia dewasa pada umumnya. Perbedaan itu selayaknya disikapi dengan rasional pada saat guru akan melakukan penilaian dalam berbagai hal, termasuk di dalamnya menilai kondisi anak yang sesungguhnya.
a.      Instrumen Penilaian Dalam Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Taman Kanak-Kanak
Penilaian itu menekankan pada proses pembelajaran. oleh sebab itu, data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan anak pada saat melakukan proses pembelajaran. Pada saat kita akan melakukan penilaian dalam berbagai hal termasuk di dalamnya menilai perkembangan moral, kita perlu menentukan alat penilaian yang tepat dengan kondisi anak yang sesungguhnya. Alat pendukung tersebut adalah:
a)    pengamatan (observasi) dan pencatatan anekdot
b)    pemberian tugas meliputi tes perbuatan dan pertanyaan lisan sebagai latihan mengungkapkan gagasan dan keberanian berbicara.
c)    Hasil karya

b.      PetunjukPenggunaanInstrumenPenilaianPengembanganNilai-NilaiKeagamaanAnak Taman Kanak-Kanak
c.       Alatpenilaian
Alatpenilaian yang digunakan untuk menilai bidang pengembangan nilai-nilai agama adalah sebagai berikut : pengamatan (observasi), dan pencatatan anekdot, penugasan melalui tes perbuatan, pertanyaan lisan dan menceritakan kembali.
Hal-hal yang dapat dicatat guru sebagai bahan penilaian adalah :
a.    anak-anak yang belum dapat menyelesaikantugasdengancepat,
b.    kebiasaan atau perilaku anak yang belum sesuai dengan yang diharapkandan
c.    kejadian-kejadianpenting yang terjadi.














BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
diperlukan inovasi pengembangan yang komprehensif sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak didik.
Program kegiatan pembelajaran nilai-nilai agama yang paling tepat adalah :
  1. Program pembelajaran nilai-nilai agam,a melalui Kegiatan Rutin
  2. Program pembelajaran nilai-nilai agam,a melalui Kegiatan Terintegrasi
  3. Program pembelajaran nilai-nilai agam,a melalui Kegiatan Khusus
Wujud dari penerapan ketiga pertimbangan itu adalah guru dapat menerapkan pendekatan pembelajaran nilai-nilai agama secara terpadu dalam penyampaian materi bidang kemampuan dasar umum (bahasa, daya piker, keterampilan, dan jasmani).
Menurut arti kamus (John M. Echols : 1995) ‘Inovasi’ memiliki makna pembaharuan, perubahan (secara) baru. Jadi bila dihubungkan dengan masalah kurikulum, maka perlu adanya perubahan dan pembaharuan dalam penyusunan kurikulum.
Conny R. Semiawan (1995), memberi alternative inovasi dalam rangka meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik, antara lain :
  1. perlu adanya kurikulum terpadu (integrated curriculum)
  2. perlu adanya pendekatan pembelajaran terpadu (integrated learnig)
  3. perlu adanya hari terpadu (integrated day)
The Liang Gie (1972) mengartikan perencanaan sebagai suatu aktivitas yang menggambarkan (dimuka) hal-hal yang harus dikerjakan dan cara mengerjakannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Tujuan dari penyusunan perencanaan pengembangan pembelajaran meliputi : Guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan system.
Guru dapat menjajagi dan mengontrol seluruh proses belajar yang akan berlangsung/terjadi. Guru dapat meningkatkan kadar kreativitas anak.

B.     SARAN
kami menyadari bahwa dalam menyusun dan pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan,untuk itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dalam penulisan di masa yang akan datang.

















DAFTAR PUSTAKA:
Purwanto Ngalim, M.Syarif Ismed.1982.Teknik-Teknik Evaluasi.Roda Pengetahuan Jakarta.
(Google Book), Diakses pada: 31/10/2014
Nata Wijaya, Hadi Soebroto. 1985. Teknik Penilaian. Jakarta Proyek Pengadaan Buku Sekolah Pendidikan guru
(Google Book), Diakses pada: 31/10/2014
Diakses pada: 31/10/2014
Diakses pada: 31/10/2014
Diakses pada: 31/10/2014
Diakses pada: 31/10/2014
http://winarsihww.blogspot.com/2012/11/pendekatan-inovatif-kajian-empirik.html



0 komentar:

Posting Komentar