MAKALAH
NEUROSAINS
DALAM PEMBELAJARAN AUD
“OPTIMALISASI
OTAK BAGIAN KIRI DAN BAGIAN KANAN SESUAI TAHAP PERKEMBANGAN ANAK”

OLEH
KELOMPOK 3:
Tiara Prima Ramdini 1200840
Megi Desfita 1200801
Tria Marini 1200828
Rahmi Syah Putri 1200794
Hajar Istikomah 1200834
Ratih Hardiyanti 1200783
Mardiyah 1200781
Annisa Muharammah 1200835
Rahmadani 1200810
Regina Monalisa 1200814
PENDIDIKAN
GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2013
KATA
PENGANTAR
Syukur
Alhamdulliah, penulis ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga dengan izinnya jualah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Optimalisasi Otak Bagian Kiri dan Bagian
Kanan Sesuai Tahap Perkembangan Anak ”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Neurosains Dalam Pembelajaran AUD. Melalui penulisan makalah
ini, penulis berharap akan menambah wawasan penulis sendiri serta pembaca lain
tentang cara-cara mengoptimalkan otak kiri dan kanan anak sesuai dengan tahapan
perkembangannya.
Terselesaikannya makalah ini tidak
terlepas dari dukungan moril dan materil dari berbagai pihak ,maka sudah
sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing ibu
Nurhafizah,M.Pd yang telah banyak
memberikan bimbingan pengetahuan dan ilmu kepada penulis. Semoga bimbingan dan
dorongan yang ibu berikan menjadi amal
kebaikan dan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin Ya rabbal’alamin.
Penulis menyadari makalah ini masih
ada kekurangan dan jauh dari sempurna, karena keterbatasan ilmu dan pengalaman
yang penulis miliki, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.
Padang,
26 April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................. 1
C. Rumusan
Masalah............................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Teori
Perkembangan
Anak................................................................................. 2
B. Otak
kanan.......................................................................................................... 3
1.
Peranan Otak Kanan..................................................................................... 3
2.
Optimalisasi Otak
Kanan.............................................................................. 4
3.
Optimalisasi Otak Kanan Sesuai Tahap
Perkembangan Anak..................... 5
C. Otak
Kiri............................................................................................................. 7
1.
Peranan Otak
Kiri......................................................................................... 7
2.
Optimalisasi Otak Kiri.................................................................................. 7
3.
Optimalisasi Otak Kiri Sesuai Tahap
Perkembangan Anak......................... 9
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................................... 12
BAB
IV DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................... 13
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Tak
ada sesuatu hal seperti yang dimaksud dengan pembelajaran otak kiri dan otak
kanan. Yang ada hanyalah pilihan dimana belahan yang satu lebih diaktifkan dan
yang lainnya tidak. Tak ada pemebelajaran yang terjadi hanya dibagian atas
korteks atau hanya pada batang otak. Otak kita sangat interaktif. Kedua bagian
otak memang terlihat hampir dalam setiap aktifitas dan waktu serta derajat
keterlibatnnya merupakan faktor – faktor yang sangat mempengaruhi. Peristiwa –
peristiwa yang terjadi pada salah satu belahan dapat mempengaruhi perkembangan
peristiwa – peristwa yang terjadi pada saat yang sama dibagian paling jauh
dibelahan otak yang lain.
Sangatlah
baik jika mempertimbangkan kespesifikan bagian otak,tetapi dengan
mengaklasifikasikan semua perilaku ke dalam cetak biru perilaku-perilaku dari
belahan kiri dan kanan akan mengarah kepada inter prestasi yang keliru. Contoh
kespesifikan bagian otak yang konsflek yaitu jika mendengarkan seseorang
berbicara mungkin akan terlihat seperti aktivitas belahan kiri, karena bagian
kiri memproses kata-kata, defenisi, dan bahasa. Akan tetapai, bertolak belakang
dengan hal ini, fakta-fakta membuktikan bahwa belahan kanan memproses modulasi,
nada, tempo, volume dari komunikasi tersebut unsur-unsur yang sebenarnya lebih
kritis terhadap makna pembicaraan itu dari pada kata-kata itu sendiri.
Oleh
karena itu sejak usia dinilah anak harus diberi stimulasi atau rangsangan
terhadap otak belahan kiri maupun otak belahan kanan agar anak bisa tumbuh dan
berkembang dengan sempurna. Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan
bagaimana cara mengoptimalisasikan otak bagian kiri dan kanan anak yang sesuai
dengan tahap perkembangannya.
B. Tujuan
1. Untuk
mengetahui tentang teori perkembangan otak
2. Untuk
mengetahui peranan otak kanan dan peranan otak kiri manusia
3. Untuk
mengetahui cara mengoptimalisasi otak kanan dan otak kiri anak
4. Untuk
mengetahui cara mengoptimalisasi otak kanan dan otak kiri sesuai tahap
perkembangan anak usia dini
C. Rumusan Masalah
1. Apa
itu teori perkembangan otak ?
2. Apa
saja peranan otak kanan dan peranan otak kiri manusia ?
3. Bagaimana
cara mengoptimalisasi otak kanan dan otak kiri anak ?
4. Bagaimana
cara mengoptimalisasi otak kanan dan otak kiri sesuai dengan tahap perkembangan
anak usia dini ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Teori
Perkembangan Otak
Manusia sesuai kodratnya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan telah dikaruniai sejumlah kemampuan yang melebihi
kemampuan ciptaan Tuhan lainnya yang ada di muka bumu ini. Kelebihan manusia
dibanding makhluk lainnya adalah karena manusia memiliki akal dan pikiran yang
merupakan satu kesatuan yang merupakan hasil kerja otak. Masa usia dini
merupakan masa awal perkembangan setelah anak dilahirkan ke dunia ini. Banyak
pakar perkembangan meyakini bahwa masa ini merupakan masa keemasan untuk
melakukan stimulasi otak melalui aktifitas yang dapat menstimulasi organ penginderaan berupa kemampuan visual,
auditori, sensori dan motorik.
Mengutip pendapat Clark
dalam Semiawan (2002:13), ketika dilahirkan otak seorang anak manusia
telah membawa potensi yang terdapat di dalam 100-200 milyar sel neuron yang
tersimpan di otaknya. Otak terbagi menjadi dua bagian yaitu belahan otak kiri
dan belahan otak kanan. Masing-masing belahan otak mempunyai fungsi yang
berbeda, belahan otak kiri memiliki fungsi yang bersifat logis, analitis,
bertahap dan linear serta rasional sedangkan otak kanan memiliki fungsi
intuitif, holistik, berfikir divergen.
Semiawan
dalam yuliani nurani (2010:50) berpendapat selama lima tahun pertama
kehidupan seorang anak, otak berkembang dengan pesat, terlebih lagi pada usia 2
– 5 tahun yang sering kali diistilahkan dengan masa kritis pertama.
Keberfungsian otak anak merupakan hasil interaksi antara pola cetak biru atau
blue print yang bersifat genetik lingkungan. Sehubungan dengan potensi
keverdasan yang dibawa anak sejak lahir tidaklah akan berarti apa – apa apabila
lingkungan tidak memberikan stimulus. Bahkan dalam perkembangannya, otak yang
selalu diberi stimulus akan semakin memperbanyak dan memperkuat jaringan sel
neuronnya dan sebaliknya apabila tidak mendapat stimulus maka perumbuhan otak
akan berhenti sama sekali.
Nash
dalam
Medeleine
(1999:4) menyatakan dalam belajar juga berkaitan erat dengan kecerdasan; berdasarkan
hasil penelitian dikatakan bahwa untuk memaksimalkan tingkat kecerdasan anak diperlukan
rangsangan – rangsangan sejak masa pertama kehidupannya. Dennison dan Dennison
dalam yuliani nurani (2010:51) yang terkenal dengan temuannya
tentang brain gym mengemukakan tiga hal yang berkaitan dengan belajar yaitu :
1. Belajar
adalah kegiatan yang alami dan menyenangkan yang terjadi disepanjang hidup
2. Kesulitan
belajar adalah ketidakmampuan mengatasi stres dan keraguan dalam menghadapi
tugas baru
3. Semua
orang akan mengalami kesulitan belajar selama manusia belajar untuk tidak
bergerak.
Pada
dasarnya keberfungsian dari keduabelahan otak tersebut tidak dapat dipisahkan
satu dengan lainnya, tetapi kefuanya dapat saling berkaitan. Artinya
perkembangan belahan otak kanan akan
mempengaruhi belahan perkembangan otak kiri dan sebaliknya. Pengembangan
program kegiatan bermain bagi anak usia dini haruslah dapat mengembangkan kedua
belahan otak manusia melalui pengembangan secara kongkrit kecerdasan jamak
melalui berbagai kegiatan bermain.
B.
Otak
Kanan
Otak
kanan adalah bagian otak besar yang ada di sebelah kanan. Otak kanan memiliki
peranan penting dalam perkembangan kecerdasan manusia.
1.
Peranan
otak kanan
Otak
kanan merupakan belahan otak besar yang memiliki peranan sebagai pusat
imajinasi, kreatifitas, seni dan musik, warna, pengenalan atau bentuk ruang,
intuisi, nada, ritme, serta spontanitas. Otak kanan berperan dalam berbagai hal
antara lain sebagai berikut:
a. Sosialisasi
Dalam
hal bersosialisasi, mengontrol emosi dan berkomunikasi belahan otak yang
berfungsi lebih aktif adalah otak kanan. Orang yang otak kanannya bekerja
dengan baik cenderung memiliki lebih banyak teman, komunikatif, relatif lebih
“eksis” di pergaulan, berjiwa ekstrovert dan terbuka, serta sangat peduli
terhadap alam dan situasi.
b. Mengekspresikan
tubuh
Jika
kita lebih aktif dalam memfungsikan otak kanan, kemampuan dalam hal merasakan.
Memadupadankan, dan mengekspresikan tubuh seperti menyanyi, berjoget, menari,
serta melukis akan meningkat.
c. Berfikir
holistik
Belahan
otak kanan mengedepankan pikiran yang konkrit dan holistik dalam menghadapi
masalah serta lebih mengedepankan gaya berpikir yang intuitif dan artistik.
d. Orientasi
spasial
Dalam
hal berbahasa, otak kanan cenderung tidak terlalu banyak menggunakan kata-kata.
Akan tetapi, otak kanan sangat unggul dalam melakukan orientasi spasial,
seperti ruang atau gambar.
e. Asosiasi
bebas
Otak
kanan berperan penting dalam penentuan ide, mimpi, halusinasi, serta asosiasi
yang bebas.
f. Kontrol
motorik tubuh
Otak
kanan mengontrol gerak motorik tubuh bagian kiri. Orang yang didominasi oleh
otak kanan, bagian tubuhnya yang sebelah kiri akan lebih aktif daripada sebelah
kanan.
2.
Optimalisasi
otak kanan
Optimalisasi
otak kanan dapat dilakukan melalui kegiatan kecil. Beberapa cara untuk
menstimulasi dan mengoptimalkan otak kanan yaitu dengan aktivitas ringan.
Aktivitas ringan yang memberikan efek positif bagi perkembangan otak kanan anak
yaitu sebagai berikut:
1. Menata
ruang
2. Merangkai
bunga, memberikan kejutan untuk teman
yang sedang berulang tahun
3. Berdandan
dan menyerasikan baju
4. Membuat
puisi
5. Berbicara
dengan bahasa isyarat atau nonverbal dengan memanfaatkan ekspresi wajah
6. menghafal
jalan
7. Mendengarkan
musik
8. Berimajinasi
lewat dongeng dan cerita
9. Menggambar,
melukis, dan membuat patung
Dengan
mengembangkan kecersadan musikal maka otak kanan pada anak akan teroptimalisasi
juga dengan baik, karena otak kanan meliputi kecerdasan musikal. Amstrong
dalam Yuliarni Nurani (2010:60) berpendapat bahwa kecerdasan musikal
ialah kemampuan memahami aneka bentuk kegiatan musikal, dengan cara mempersepsi
(penikmat musik), membedakan (kritikus musik), mengubah (komposer), dan
mengekspresikan (penyanyi). Menurut sujiono dan sujiono dalam Yuliani
Nurani (2010:60) menguraikan cara mengembangkan kecerdasan musikal pada
anak :
·
Beri kesempatan pada anak untuk melihat
kemampuan yang ada pada diri mereka, buat mereka lebih percaya diri.
·
Buatlah kegiatan khusus yang dapat
dimasukkan dan dikembangkan dalam kecerdasan musikal.
·
Pengalaman empiris yang praktis ,
buatlah penghargaan terhadap karya – karya yang dihasilkan anak, seperti buat
rak pameran seni
·
Ajak anak menyanyikan lagu – lagu
dengan syair sederhana dengan irama dan
birama yang mudah diikuti.
Sebagian
orang lebih senang bekerja dalam keheningan, walaupun ada pula orang yang lebih
suka bekerja dengan diiringi musik. Musik dan bunyi memiliki 2 fungsi
·
Jenis musik tertentu dapat meningkatkan
fungsi otak dan membantu kecepatan belajar dan daya ingat.
·
Memengaruhi penataan dan suassana hati.
3.
Optimalisasi
Otak Kanan Sesuai Tahap Perkembangan Anak
Anak usia 1-2 tahun :
·
Menggambar menggunakan krayon yang
pendek dan gemuk. Siapkan krayon yang pendek dan gemuk, serta kertas menggambar
dalam jumlah yang banyak. Tunjukkan kepada anak cara membuat garis berlekuk
dengan berbagai warna. Kemudian biarkan anak bereksperimen sesuai yang ia
kehendaki
·
Melukis jari dengan cara mencelupkan
jari ke dalam cat dan membuat bentuk-bentuk di atas kertas
·
Bermain peran (role play), misalnya
bermain berdandan, rumah-rumahan dll
·
Berakting, menyanyi dan menari
Anak usia 2-3 tahun :
·
Menggambar dan melukis, dapat dilatih
dengan menggunakan pensil warna dan krayon tipis. Tunjukkan kepada anak cara
memegang pensil dan cara menggambar horizontal, vertikal, dan lingkaran.
Setelah itu biarkan anak bereksperimen sesuai yang ia kehendaki
·
Bermain peran, musik dan menari. Setelah
membacakan cerita, ajak anak untuk memperagakan karakter dalam cerita yang baru
dibacakan. Ajak anak untuk menari mengikuti lagu anak-anak dan mungkin anak
juga ingin bernyanyi mengikuti musik.
Anak usia 3-4 tahun :
·
Permainan imajinatif. Anak-anak bisa
menggunakan apa saja yang ada di sekelilingnya, misalnya radio menggunakan batu
dan ranting dari halaman, balok plastik dan potongan-potongan tanah liat untuk
membuat dunia yang jauh dari kenyataan
·
Menggambar garis, baik lurus dan
berkelok. Krayon yang tebal dan gemuk sangat baik untuk menggambar efek dan
pola warna yang berbeda. Banyak anak-anak yang meniru aneka ragam huruf di usia
ini.
·
Melukis. Kegiatan ini membuka peluang
anak untuk bereksperimen
·
Buku kliping dan kolase.
Anak usia 4-5 tahun :
·
Menggambar, mewarnai dan melukis. Pada
usia ini anak sudah mahir menggunakan pensil dan dapat menggambar serta
menjiplak.
·
Menggunting, misalnya menggunting gambar
mainan, tanaman, binatang dan orang dari majalah yang sudah tak terpakai.
·
Koleksi, kegiatan ini bisa digunakan
untuk meningkatkan kosakata anak dengan mendiskusikan dan membicarakan mengenai
berbagai hal, berbarengan dengan belajar menulis namanya.
·
Kolase, dengan bantuan guru dan orang
tua, anak bisa menyusun berbagai jenis benda untuk ditempelkan pada kartu,
seperti kelopak bunga, rumput, batu kecil, kerang, kertas metalik, potongan
kotak korek api, beras, makaroni, kayu dan semacamnya.
·
Membuat tiruan bentuk. Anak bisa membuat
bentuk-bentuk kecil seperti bunga atau kue dengan menggunakan plastisin atau
tanah liat dengan bantuan guru dan orang tua
·
Merancang bangunan, misalnya dengan
menggunakan kotak korek api untuk menyusun bangunan
·
Bermain peran dan imajinasi, misalnya
berpakaian seperti orang dewasa dan mempraktekkan cerita yang pernah ia dengar
atau dilihat di televisi.
Anak usia 5-7 tahun :
·
Menggambar, melukis dan mewarnai,
misalnya menggambar bentuk lingkaran, persegi, segitiga dll
·
Bermain peran (role play) menggunakan
imajinasinya
·
Membuat kliping dan kolase
C.
Otak
Kiri
Otak
kiri merupakan bagian dari belahan otak besar yang ada disebelah kiri. Otak
kiri memiliki peranan yang berbeda dengan otak kanan.
1.
Peranan
Otak Kiri
Otak
kiri memiliki peranan penting dalam pengelolaan segala sesuatu yang berhubungan
dengan logika dan rasionalitas. Peranan otak kiri yaitu sebagai berikut:
a. Pusat berfikir
Otak
kiri merupakan pusat berpikir analitis, sistematis, rasional, kritis, dan
matematis.
b. Keteraturan
Otak
kiri berperan dalam menentukan keteraturan, termasuk dalam kerapian, cara
bicara, dan berbahasa.
c. Kontrol
Motorik
Otak
kiri memiliki peranan dalam mengontrol gerakan motorik bagian tubuh kanan.
2.
Optimalisasi
Bagian Otak Kiri
Menurut
sujiono
dan sujiono
dalam yuliani nurani (2010:58) menguraikan cara mengembangakan
kecerdasan logika matematika pada anak yaitu:
1) Menyelesaikan
puzzle, permainan ular tangga, domino dan lain –lain. Permainan ini akan
membantu anak dalam melatih mengasah kemampuan memecahkan berbagai masalah
dengan menggunakan logika.
2) Mengenal
bentuk geometri, dapat dimulai dengan kegiatan sederhana sejak anak masih bayi,
misalnya dengan menggantung berbagai bentuk geometri dalam berbagai warna
diatas tempat tidurnya.
3) Mengenalkan
bilangan sajak melalui sajak berirama
dan lagu.
4) Eksplorasi
pikiran melalui diskusi dan olah pikir ringan, dengan obrolan ringan, misalnya mengaitkan pola hubungan sebab akibat atau
perbandingan, bermain tebak- tebakan angka dan sebagainya.
5) Pengenalan
pola, permainan menyusun pola tertentu dengan menggunakan kancing warna –
warni, pengamatan atas berbagai kejadian sehari – hari. Sehingga anak dapat
mencerna dan memahaminya sebagai hubungan sebab akibat.
6) Memperkaya
pengalaman berinteraksi dengan konsep matematika , dapat dengan cara
mengikutsertakan anak belanja, membantu mengecek barang yang sudah masuk dalam
kereta belanjaan, mencermati berat ukuran yang kita beli, memilih dan
mengelompokkan sayur mayur maupun buah yang akan dimasak ibu didapur.
Kemampuan
otak kiri dapat distimulasi dan dioptimalkan dalam berbagai cara diantaranya
sebagai berikut :
a) Bermain
puzzle dan bermain teka-teki silang
Teka-teki
silang, puzzle, Sudoku dan jenis puzzle lainnya, dapat melatih otak khususnya
otak kiri. Tambahkan strategi baru untuk mengefektifkan latihan otak, misalnya
memecahkan teka-teki silang dengan tema yang tidak biasa.
b) Membaca,
menulis, dan berhitung
Membaca
dapat menjadi salah satu cara menstimulasi otak kiri dengan media semenarik
mungkin seperti koran, majalah, buku bergambar merupakan sumber informasi yang
mudah didapat saat ini yang terdapat banyak pengetahuan sehingga dapat
meningkatkan wawasan sekaligus mengasah kemampuan otak anak.
c) Mengarang
kreatif
Mengarang
kreatif merupakan suatu proses belajar yang membutuhkan daya imajinasi dan
kemampuan bahasa verbal. Proses ini turut membantu optimalisasi otak kiri
sebagai salah satu belahan otak besar yang bertugas dalam hal mengembangkan
kemampuan berbahasa anak.
3.
Optimalisasi
Otak Kiri Sesuai Tahap Perkembangan Anak
Anak
usia 1-2 tahun :
·
Untuk mengembangkan keterampilan
berbahasa anak dapat dilakukan dengan cara menyanyikan berbagai macam lagu dan
membiarkan ia memperhatikan cara mulut anda bergerak. Maka dengan ini bisa
mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
·
Bermain air dapat menghubungkan konsep
kapasitas, fluiditas dan kemampuan benda mengapung di air yang akan dipelajari
lebih lanjut di kemudian hari
·
Permainan nampan pasir. Pasir di nampan
atau kotak ceper dapat memberikan kesempatan untuk mengamati benda padat dan
cair
·
Membentuk tanah liat dan plastisin dapat
mengajarkan anak sesuatu tentang sifat benda padat yang sangat elastis dan bisa
di dorong serta ditarik menjadi beberapa bentuk.
Anak
usia 2-3 tahun :
·
Permainan teka-teki dapat memicu sebuah
diskusi dengan anak
·
Belajar berhitung pada anak dapat
dilakukan dengan berbagai permainan misalnya,
menggunakan sempoa, menggunakan sajak untuk belajar berhitung
Anak
usia 3-4 tahun :
·
Membaca bersama anak.
·
Sajak dan nyanyian dapat menggugah anak
usia prasekolah untuk mulai membaca. Sajak dan irama dapat menstimulasi daya
ingat dan dapat menghibur anak.
·
Membuat persoalan untuk dapat dipecahkan
anak. Ini dapat mengembangkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah.
·
Bermain tebak-tebakan. Permainan ini
dapat mendorong anak untuk dapat berpikir
·
Puzzle dan permainan kartu. Permainan
ini dapat mengembangkan kemampuan manipulatif, kecepatan untuk mencocokkan dan
cara berpikir spasial.
·
Ludo, catur dan ular tangga dapat
mengembangkan kemampuan berhitung dasar, walaupun dalam permainan ular tangga
banyak elemen penjumlahan yang dapat membingungkan anak-anak.
·
Mainan konstruksi. Banyak sekali variasi
permainan konstruksi yang terbuat dari plastik, kayu, dan besi yang melibatkan
variasi bentuk. Permainan ini dapat mengui dan mendorong kreativitas serta
kemampuan menyelesaikan masalah.
Anak
usia 4-5 tahun :
·
Melalui permainan angka, misalnya
memainkan permainan angka dengan kartu angka.
·
Melalui sajak angka dan cerita
penjumlahan,
·
Melalui permainan berbelanja dengan anak
·
Membaca jam melalui permainan. Ini
dilakukan apabila anak sudah menguasai angka 1-12
Anak
berusia 5-7 tahun :
·
Bacakan buku kepada anak sesering
mungkin yaitu dengan gambar dan kata pada setiap halamannya
·
Mengajak anak untuk melakukan permainan
kata, misalnya tulis sebuah kata dengan beberapa huruf yang tidak teratur dan
minta anak untuk menebak kata tersebut
·
Menggunakan benda, diagram, gambar,
garis bilangan dan semua benda yang bisa dihitung bersama dengan angka untuk
menghubungkan simbol konkrit dengan abstrak. Ini dilakukan untuk mengembangkan
pengetahuan matematika anak.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Optimalisasi otak kanan
dapat
dilakukan melalui kegiatan kecil. Beberapa cara untuk menstimulasi dan
mengoptimalkan otak kanan yaitu dengan aktivitas ringan. Aktivitas ringan yang
memberikan efek positif bagi perkembangan otak kanan anak yaitu sebagai
berikut:
1. Menata
ruang
2. Merangkai
bunga, memberikan kejutan untuk teman
yang sedang berulang tahun
3. Berdandan
dan menyerasikan baju
4. Membuat
puisi
5. Berbicara
dengan bahasa isyarat atau nonverbal dengan memanfaatkan ekspresi wajah
6. menghafal
jalan
7. Mendengarkan
musik
8. Berimajinasi
lewat dongeng dan cerita
9. Menggambar,
melukis, dan membuat patung
Sedangkan
kemampuan otak kiri dapat
distimulasi dan dioptimalkan dalam berbagai cara diantaranya sebagai berikut :
a.
Bermain puzzle dan bermain teka-teki silang
Teka-teki
silang, puzzle, Sudoku dan jenis puzzle lainnya, dapat melatih otak khususnya
otak kiri. Tambahkan strategi baru untuk mengefektifkan latihan otak, misalnya
memecahkan teka-teki silang dengan tema yang tidak biasa.
b. Membaca,
menulis, dan berhitung
Membaca
dapat menjadi salah satu cara menstimulasi otak kiri dengan media semenarik
mungkin seperti koran, majalah, buku bergambar merupakan sumber informasi yang
mudah didapat saat ini yang terdapat banyak pengetahuan sehingga dapat
meningkatkan wawasan sekaligus mengasah kemampuan otak anak.
c. Mengarang
kreatif
Mengarang
kreatif merupakan suatu proses belajar yang membutuhkan daya imajinasi dan
kemampuan bahasa verbal. Proses ini turut membantu optimalisasi otak kiri
sebagai salah satu belahan otak besar yang bertugas dalam hal mengembangkan
kemampuan berbahasa anak.
B.
Saran
Sejak
usia dinilah anak harus diberi stimulasi atau rangsangan terhadap otak belahan
kiri maupun otak belahan kanan agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan
sempurna. Oleh karena itu guru dan orang tua hendaknya dapat bekerjasama dalam
menstimulasi kemampuan otak kiri dan otak kanan anak dan mengoptimalkan kedua belahan
otak tersebut agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Sehingga
dengan begitu kita dapat mengembangkan bakat, minat dan potensi yang ada pada
anak dengan lebih baik pula.
DAFTAR
PUSTAKA
Suyanto,
Slamat. 2005. Konsep Dasar Pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta: Departement Pendidikan Nasional.
Jensen,
Erick. 2008. Brain-Based Learning.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sidiarto,
lily djokosetio. 2007. Perkembangan Otak
Dan Kesulitan Belajar Pada Anak. Jakarta: Universitas Indonesia.
Santoso,
AM Rukky. 2003. Right Brain For Kids
Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Suryana,dadan.
2011. Neorosains Dalam Pembelajaran Anak
Usia Dini. Padang: Universitas Negeri Padang.
Gunadi,
tri. 2012. Optimalkan otak kanan, otak
kiri, otak tengah, dan otak kecil. Jakarta: Penebar Plus.
Sujiono,
yuliani nurani. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT
Indeks.
Adams,
ken. 2006. Semua Anak Jenius.
Jakarta: Erlangga.
Rachmawati,
Yeni. 2010. Strategi Pengembangan
Kreativitas Pada Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Solso,
Robert L. 2007. Psikologi Kongnitif
(edisi ke-8). Jakarta: Erlangga.
Suyadi.
2009. Bimbingan Konseling Paud.
Jogjakarta: Diva Press.




0 komentar:
Posting Komentar