Rabu, 17 Desember 2014



MAKALAH
NEUROSAINS DALAM PEMBELAJARAN AUD
“OPTIMALISASI OTAK BAGIAN KIRI DAN BAGIAN KANAN SESUAI TAHAP PERKEMBANGAN ANAK”




OLEH KELOMPOK 3:
Tiara Prima Ramdini            1200840
Megi Desfita                           1200801
Tria Marini                            1200828
Rahmi Syah Putri                  1200794
Hajar Istikomah                     1200834
Ratih Hardiyanti                    1200783
Mardiyah                               1200781
Annisa Muharammah           1200835
Rahmadani                            1200810
Regina Monalisa                    1200814



PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulliah, penulis ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga dengan izinnya jualah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Optimalisasi Otak Bagian Kiri dan Bagian Kanan Sesuai Tahap Perkembangan Anak ”.
            Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurosains Dalam Pembelajaran AUD. Melalui penulisan makalah ini, penulis berharap akan menambah wawasan penulis sendiri serta pembaca lain tentang cara-cara mengoptimalkan otak kiri dan kanan anak sesuai dengan tahapan perkembangannya.
            Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari dukungan moril dan materil dari berbagai pihak ,maka sudah sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing ibu Nurhafizah,M.Pd  yang telah banyak memberikan bimbingan pengetahuan dan ilmu kepada penulis. Semoga bimbingan dan dorongan  yang ibu berikan menjadi amal kebaikan dan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin Ya rabbal’alamin.
            Penulis menyadari makalah ini masih ada kekurangan dan jauh dari sempurna, karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang penulis miliki, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.



Padang, 26 April 2013


                                                                                                            Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................     i
DAFTAR ISI...................................................................................................................    ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.................................................................................................... 1
B.     Tujuan................................................................................................................. 1
C.     Rumusan Masalah............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Teori Perkembangan Anak.................................................................................  2
B.     Otak kanan.......................................................................................................... 3
1.      Peranan Otak Kanan..................................................................................... 3
2.      Optimalisasi Otak Kanan.............................................................................. 4
3.      Optimalisasi Otak Kanan Sesuai Tahap Perkembangan Anak.....................  5
C.     Otak Kiri............................................................................................................. 7
1.      Peranan Otak Kiri......................................................................................... 7
2.      Optimalisasi Otak Kiri.................................................................................. 7
3.      Optimalisasi Otak Kiri Sesuai Tahap Perkembangan Anak.........................  9
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................................... 11
B.     Saran................................................................................................................... 12
BAB IV DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................    13





BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Tak ada sesuatu hal seperti yang dimaksud dengan pembelajaran otak kiri dan otak kanan. Yang ada hanyalah pilihan dimana belahan yang satu lebih diaktifkan dan yang lainnya tidak. Tak ada pemebelajaran yang terjadi hanya dibagian atas korteks atau hanya pada batang otak. Otak kita sangat interaktif. Kedua bagian otak memang terlihat hampir dalam setiap aktifitas dan waktu serta derajat keterlibatnnya merupakan faktor – faktor yang sangat mempengaruhi. Peristiwa – peristiwa yang terjadi pada salah satu belahan dapat mempengaruhi perkembangan peristiwa – peristwa yang terjadi pada saat yang sama dibagian paling jauh dibelahan otak yang lain.
Sangatlah baik jika mempertimbangkan kespesifikan bagian otak,tetapi dengan mengaklasifikasikan semua perilaku ke dalam cetak biru perilaku-perilaku dari belahan kiri dan kanan akan mengarah kepada inter prestasi yang keliru. Contoh kespesifikan bagian otak yang konsflek yaitu jika mendengarkan seseorang berbicara mungkin akan terlihat seperti aktivitas belahan kiri, karena bagian kiri memproses kata-kata, defenisi, dan bahasa. Akan tetapai, bertolak belakang dengan hal ini, fakta-fakta membuktikan bahwa belahan kanan memproses modulasi, nada, tempo, volume dari komunikasi tersebut unsur-unsur yang sebenarnya lebih kritis terhadap makna pembicaraan itu dari pada kata-kata itu sendiri.
Oleh karena itu sejak usia dinilah anak harus diberi stimulasi atau rangsangan terhadap otak belahan kiri maupun otak belahan kanan agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan bagaimana cara mengoptimalisasikan otak bagian kiri dan kanan anak yang sesuai dengan tahap perkembangannya.
B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui tentang teori perkembangan otak
2.      Untuk mengetahui peranan otak kanan dan peranan otak kiri manusia
3.      Untuk mengetahui cara mengoptimalisasi otak kanan dan otak kiri anak
4.      Untuk mengetahui cara mengoptimalisasi otak kanan dan otak kiri sesuai tahap perkembangan anak usia dini

C.    Rumusan Masalah
1.      Apa itu teori perkembangan otak ?
2.      Apa saja peranan otak kanan dan peranan otak kiri manusia ?
3.      Bagaimana cara mengoptimalisasi otak kanan dan otak kiri anak ?
4.      Bagaimana cara mengoptimalisasi otak kanan dan otak kiri sesuai dengan tahap perkembangan anak usia dini ?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teori Perkembangan Otak
            Manusia sesuai kodratnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan telah dikaruniai sejumlah kemampuan yang melebihi kemampuan ciptaan Tuhan lainnya yang ada di muka bumu ini. Kelebihan manusia dibanding makhluk lainnya adalah karena manusia memiliki akal dan pikiran yang merupakan satu kesatuan yang merupakan hasil kerja otak. Masa usia dini merupakan masa awal perkembangan setelah anak dilahirkan ke dunia ini. Banyak pakar perkembangan meyakini bahwa masa ini merupakan masa keemasan untuk melakukan stimulasi otak melalui aktifitas yang dapat menstimulasi organ  penginderaan berupa kemampuan visual, auditori, sensori dan motorik.
            Mengutip pendapat Clark dalam Semiawan (2002:13), ketika dilahirkan otak seorang anak manusia telah membawa potensi yang terdapat di dalam 100-200 milyar sel neuron yang tersimpan di otaknya. Otak terbagi menjadi dua bagian yaitu belahan otak kiri dan belahan otak kanan. Masing-masing belahan otak mempunyai fungsi yang berbeda, belahan otak kiri memiliki fungsi yang bersifat logis, analitis, bertahap dan linear serta rasional sedangkan otak kanan memiliki fungsi intuitif, holistik, berfikir divergen.
Semiawan dalam yuliani nurani (2010:50) berpendapat selama lima tahun pertama kehidupan seorang anak, otak berkembang dengan pesat, terlebih lagi pada usia 2 – 5 tahun yang sering kali diistilahkan dengan masa kritis pertama. Keberfungsian otak anak merupakan hasil interaksi antara pola cetak biru atau blue print yang bersifat genetik lingkungan. Sehubungan dengan potensi keverdasan yang dibawa anak sejak lahir tidaklah akan berarti apa – apa apabila lingkungan tidak memberikan stimulus. Bahkan dalam perkembangannya, otak yang selalu diberi stimulus akan semakin memperbanyak dan memperkuat jaringan sel neuronnya dan sebaliknya apabila tidak mendapat stimulus maka perumbuhan otak akan berhenti sama sekali.
Nash dalam Medeleine (1999:4) menyatakan dalam belajar juga berkaitan erat dengan kecerdasan; berdasarkan hasil penelitian dikatakan bahwa untuk memaksimalkan tingkat kecerdasan anak diperlukan rangsangan – rangsangan sejak masa pertama kehidupannya. Dennison dan Dennison dalam yuliani nurani (2010:51) yang terkenal dengan temuannya tentang brain gym mengemukakan tiga hal yang berkaitan dengan belajar yaitu :
1.      Belajar adalah kegiatan yang alami dan menyenangkan yang terjadi disepanjang hidup
2.      Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan mengatasi stres dan keraguan dalam menghadapi tugas baru
3.      Semua orang akan mengalami kesulitan belajar selama manusia belajar untuk tidak bergerak.
Pada dasarnya keberfungsian dari keduabelahan otak tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, tetapi kefuanya dapat saling berkaitan. Artinya perkembangan belahan  otak kanan akan mempengaruhi belahan perkembangan otak kiri dan sebaliknya. Pengembangan program kegiatan bermain bagi anak usia dini haruslah dapat mengembangkan kedua belahan otak manusia melalui pengembangan secara kongkrit kecerdasan jamak melalui berbagai kegiatan bermain.
B.     Otak Kanan
Otak kanan adalah bagian otak besar yang ada di sebelah kanan. Otak kanan memiliki peranan penting dalam perkembangan kecerdasan manusia.
1.      Peranan otak kanan
Otak kanan merupakan belahan otak besar yang memiliki peranan sebagai pusat imajinasi, kreatifitas, seni dan musik, warna, pengenalan atau bentuk ruang, intuisi, nada, ritme, serta spontanitas. Otak kanan berperan dalam berbagai hal antara lain sebagai berikut:
a.     Sosialisasi
Dalam hal bersosialisasi, mengontrol emosi dan berkomunikasi belahan otak yang berfungsi lebih aktif adalah otak kanan. Orang yang otak kanannya bekerja dengan baik cenderung memiliki lebih banyak teman, komunikatif, relatif lebih “eksis” di pergaulan, berjiwa ekstrovert dan terbuka, serta sangat peduli terhadap alam dan situasi.
b.    Mengekspresikan tubuh
Jika kita lebih aktif dalam memfungsikan otak kanan, kemampuan dalam hal merasakan. Memadupadankan, dan mengekspresikan tubuh seperti menyanyi, berjoget, menari, serta melukis akan meningkat.
c.     Berfikir holistik
Belahan otak kanan mengedepankan pikiran yang konkrit dan holistik dalam menghadapi masalah serta lebih mengedepankan gaya berpikir yang intuitif dan artistik.
d.    Orientasi spasial
Dalam hal berbahasa, otak kanan cenderung tidak terlalu banyak menggunakan kata-kata. Akan tetapi, otak kanan sangat unggul dalam melakukan orientasi spasial, seperti ruang atau gambar.
e.     Asosiasi bebas
Otak kanan berperan penting dalam penentuan ide, mimpi, halusinasi, serta asosiasi yang bebas.
f.     Kontrol motorik tubuh
Otak kanan mengontrol gerak motorik tubuh bagian kiri. Orang yang didominasi oleh otak kanan, bagian tubuhnya yang sebelah kiri akan lebih aktif daripada sebelah kanan.
2.      Optimalisasi otak kanan
Optimalisasi otak kanan dapat dilakukan melalui kegiatan kecil. Beberapa cara untuk menstimulasi dan mengoptimalkan otak kanan yaitu dengan aktivitas ringan. Aktivitas ringan yang memberikan efek positif bagi perkembangan otak kanan anak yaitu sebagai berikut:
1.      Menata ruang
2.      Merangkai bunga, memberikan kejutan  untuk teman yang sedang berulang tahun
3.      Berdandan dan menyerasikan baju
4.      Membuat puisi
5.      Berbicara dengan bahasa isyarat atau nonverbal dengan memanfaatkan ekspresi wajah
6.      menghafal jalan
7.      Mendengarkan musik
8.      Berimajinasi lewat dongeng dan cerita
9.      Menggambar, melukis, dan membuat patung
Dengan mengembangkan kecersadan musikal maka otak kanan pada anak akan teroptimalisasi juga dengan baik, karena otak kanan meliputi kecerdasan musikal. Amstrong dalam Yuliarni Nurani (2010:60) berpendapat bahwa kecerdasan musikal ialah kemampuan memahami aneka bentuk kegiatan musikal, dengan cara mempersepsi (penikmat musik), membedakan (kritikus musik), mengubah (komposer), dan mengekspresikan (penyanyi). Menurut sujiono dan sujiono dalam Yuliani Nurani (2010:60) menguraikan cara mengembangkan kecerdasan musikal pada anak :
·         Beri kesempatan pada anak untuk melihat kemampuan yang ada pada diri mereka, buat mereka lebih percaya diri.
·         Buatlah kegiatan khusus yang dapat dimasukkan dan dikembangkan dalam kecerdasan musikal.
·         Pengalaman empiris yang praktis , buatlah penghargaan terhadap karya – karya yang dihasilkan anak, seperti buat rak pameran seni
·         Ajak anak menyanyikan lagu – lagu dengan  syair sederhana dengan irama dan birama yang mudah diikuti.
Sebagian orang lebih senang bekerja dalam keheningan, walaupun ada pula orang yang lebih suka bekerja dengan diiringi musik. Musik dan bunyi memiliki 2 fungsi
·         Jenis musik tertentu dapat meningkatkan fungsi otak dan membantu kecepatan belajar dan daya ingat.
·         Memengaruhi penataan dan suassana hati.

3.      Optimalisasi Otak Kanan Sesuai Tahap Perkembangan Anak
Anak usia 1-2 tahun :
·         Menggambar menggunakan krayon yang pendek dan gemuk. Siapkan krayon yang pendek dan gemuk, serta kertas menggambar dalam jumlah yang banyak. Tunjukkan kepada anak cara membuat garis berlekuk dengan berbagai warna. Kemudian biarkan anak bereksperimen sesuai yang ia kehendaki
·         Melukis jari dengan cara mencelupkan jari ke dalam cat dan membuat bentuk-bentuk di atas kertas
·         Bermain peran (role play), misalnya bermain berdandan, rumah-rumahan dll
·         Berakting, menyanyi dan menari
Anak usia 2-3 tahun :
·         Menggambar dan melukis, dapat dilatih dengan menggunakan pensil warna dan krayon tipis. Tunjukkan kepada anak cara memegang pensil dan cara menggambar horizontal, vertikal, dan lingkaran. Setelah itu biarkan anak bereksperimen sesuai yang ia kehendaki
·         Bermain peran, musik dan menari. Setelah membacakan cerita, ajak anak untuk memperagakan karakter dalam cerita yang baru dibacakan. Ajak anak untuk menari mengikuti lagu anak-anak dan mungkin anak juga ingin bernyanyi mengikuti musik.
Anak usia 3-4 tahun :
·         Permainan imajinatif. Anak-anak bisa menggunakan apa saja yang ada di sekelilingnya, misalnya radio menggunakan batu dan ranting dari halaman, balok plastik dan potongan-potongan tanah liat untuk membuat dunia yang jauh dari kenyataan
·         Menggambar garis, baik lurus dan berkelok. Krayon yang tebal dan gemuk sangat baik untuk menggambar efek dan pola warna yang berbeda. Banyak anak-anak yang meniru aneka ragam huruf di usia ini.
·         Melukis. Kegiatan ini membuka peluang anak untuk bereksperimen
·         Buku kliping dan kolase.
Anak usia 4-5 tahun :
·         Menggambar, mewarnai dan melukis. Pada usia ini anak sudah mahir menggunakan pensil dan dapat menggambar serta menjiplak.
·         Menggunting, misalnya menggunting gambar mainan, tanaman, binatang dan orang dari majalah yang sudah tak terpakai.
·         Koleksi, kegiatan ini bisa digunakan untuk meningkatkan kosakata anak dengan mendiskusikan dan membicarakan mengenai berbagai hal, berbarengan dengan belajar menulis namanya.
·         Kolase, dengan bantuan guru dan orang tua, anak bisa menyusun berbagai jenis benda untuk ditempelkan pada kartu, seperti kelopak bunga, rumput, batu kecil, kerang, kertas metalik, potongan kotak korek api, beras, makaroni, kayu dan semacamnya. 
·         Membuat tiruan bentuk. Anak bisa membuat bentuk-bentuk kecil seperti bunga atau kue dengan menggunakan plastisin atau tanah liat dengan bantuan guru dan orang tua
·         Merancang bangunan, misalnya dengan menggunakan kotak korek api untuk menyusun bangunan
·         Bermain peran dan imajinasi, misalnya berpakaian seperti orang dewasa dan mempraktekkan cerita yang pernah ia dengar atau dilihat di televisi.
Anak usia 5-7 tahun :
·         Menggambar, melukis dan mewarnai, misalnya menggambar bentuk lingkaran, persegi, segitiga dll
·         Bermain peran (role play) menggunakan imajinasinya
·         Membuat kliping dan kolase

C.    Otak Kiri
Otak kiri merupakan bagian dari belahan otak besar yang ada disebelah kiri. Otak kiri memiliki peranan yang berbeda dengan otak kanan.
1.      Peranan Otak Kiri
Otak kiri memiliki peranan penting dalam pengelolaan segala sesuatu yang berhubungan dengan logika dan rasionalitas. Peranan otak kiri yaitu sebagai berikut:
a.      Pusat berfikir
Otak kiri merupakan pusat berpikir analitis, sistematis, rasional, kritis, dan matematis.
b.    Keteraturan
Otak kiri berperan dalam menentukan keteraturan, termasuk dalam kerapian, cara bicara, dan berbahasa.
c.     Kontrol Motorik
Otak kiri memiliki peranan dalam mengontrol gerakan motorik bagian tubuh kanan.
2.      Optimalisasi Bagian Otak Kiri
Menurut sujiono dan sujiono dalam yuliani nurani (2010:58) menguraikan cara mengembangakan kecerdasan logika matematika pada anak yaitu:
1)      Menyelesaikan puzzle, permainan ular tangga, domino dan lain –lain. Permainan ini akan membantu anak dalam melatih mengasah kemampuan memecahkan berbagai masalah dengan menggunakan logika.
2)      Mengenal bentuk geometri, dapat dimulai dengan kegiatan sederhana sejak anak masih bayi, misalnya dengan menggantung berbagai bentuk geometri dalam berbagai warna diatas tempat tidurnya.
3)      Mengenalkan bilangan sajak melalui sajak  berirama dan lagu.
4)      Eksplorasi pikiran melalui diskusi dan olah pikir ringan, dengan obrolan ringan, misalnya  mengaitkan pola hubungan sebab akibat atau perbandingan, bermain tebak- tebakan angka dan sebagainya.
5)      Pengenalan pola, permainan menyusun pola tertentu dengan menggunakan kancing warna – warni, pengamatan atas berbagai kejadian sehari – hari. Sehingga anak dapat mencerna dan memahaminya sebagai hubungan sebab akibat.
6)      Memperkaya pengalaman berinteraksi dengan konsep matematika , dapat dengan cara mengikutsertakan anak belanja, membantu mengecek barang yang sudah masuk dalam kereta belanjaan, mencermati berat ukuran yang kita beli, memilih dan mengelompokkan sayur mayur maupun buah yang akan dimasak ibu didapur.
Kemampuan otak kiri dapat distimulasi dan dioptimalkan dalam berbagai cara diantaranya sebagai berikut :
a)      Bermain puzzle dan bermain teka-teki silang
Teka-teki silang, puzzle, Sudoku dan jenis puzzle lainnya, dapat melatih otak khususnya otak kiri. Tambahkan strategi baru untuk mengefektifkan latihan otak, misalnya memecahkan teka-teki silang dengan tema yang tidak biasa.
b)      Membaca, menulis, dan berhitung
Membaca dapat menjadi salah satu cara menstimulasi otak kiri dengan media semenarik mungkin seperti koran, majalah, buku bergambar merupakan sumber informasi yang mudah didapat saat ini yang terdapat banyak pengetahuan sehingga dapat meningkatkan wawasan sekaligus mengasah kemampuan otak anak.


c)      Mengarang kreatif
Mengarang kreatif merupakan suatu proses belajar yang membutuhkan daya imajinasi dan kemampuan bahasa verbal. Proses ini turut membantu optimalisasi otak kiri sebagai salah satu belahan otak besar yang bertugas dalam hal mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
3.      Optimalisasi Otak Kiri Sesuai Tahap Perkembangan Anak
Anak usia 1-2 tahun :
·         Untuk mengembangkan keterampilan berbahasa anak dapat dilakukan dengan cara menyanyikan berbagai macam lagu dan membiarkan ia memperhatikan cara mulut anda bergerak. Maka dengan ini bisa mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
·         Bermain air dapat menghubungkan konsep kapasitas, fluiditas dan kemampuan benda mengapung di air yang akan dipelajari lebih lanjut di kemudian hari
·         Permainan nampan pasir. Pasir di nampan atau kotak ceper dapat memberikan kesempatan untuk mengamati benda padat dan cair
·         Membentuk tanah liat dan plastisin dapat mengajarkan anak sesuatu tentang sifat benda padat yang sangat elastis dan bisa di dorong serta ditarik menjadi beberapa bentuk.
Anak usia 2-3 tahun :
·         Permainan teka-teki dapat memicu sebuah diskusi dengan anak
·         Belajar berhitung pada anak dapat dilakukan dengan berbagai permainan misalnya,   menggunakan sempoa, menggunakan sajak untuk belajar berhitung
Anak usia 3-4 tahun :
·         Membaca bersama anak.
·         Sajak dan nyanyian dapat menggugah anak usia prasekolah untuk mulai membaca. Sajak dan irama dapat menstimulasi daya ingat dan dapat menghibur anak.
·         Membuat persoalan untuk dapat dipecahkan anak. Ini dapat mengembangkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah.
·         Bermain tebak-tebakan. Permainan ini dapat mendorong anak untuk dapat berpikir
·         Puzzle dan permainan kartu. Permainan ini dapat mengembangkan kemampuan manipulatif, kecepatan untuk mencocokkan dan cara berpikir spasial.
·         Ludo, catur dan ular tangga dapat mengembangkan kemampuan berhitung dasar, walaupun dalam permainan ular tangga banyak elemen penjumlahan yang dapat membingungkan anak-anak.
·         Mainan konstruksi. Banyak sekali variasi permainan konstruksi yang terbuat dari plastik, kayu, dan besi yang melibatkan variasi bentuk. Permainan ini dapat mengui dan mendorong kreativitas serta kemampuan menyelesaikan masalah.
Anak usia 4-5 tahun :
·         Melalui permainan angka, misalnya memainkan permainan angka dengan kartu angka.
·         Melalui sajak angka dan cerita penjumlahan,
·         Melalui permainan berbelanja dengan anak
·         Membaca jam melalui permainan. Ini dilakukan apabila anak sudah menguasai angka 1-12
Anak berusia 5-7 tahun :
·         Bacakan buku kepada anak sesering mungkin yaitu dengan gambar dan kata pada setiap halamannya
·         Mengajak anak untuk melakukan permainan kata, misalnya tulis sebuah kata dengan beberapa huruf yang tidak teratur dan minta anak untuk menebak kata tersebut
·         Menggunakan benda, diagram, gambar, garis bilangan dan semua benda yang bisa dihitung bersama dengan angka untuk menghubungkan simbol konkrit dengan abstrak. Ini dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan matematika anak.














BAB III
PENUTUP

                                                 
A.    Kesimpulan
Optimalisasi otak kanan dapat dilakukan melalui kegiatan kecil. Beberapa cara untuk menstimulasi dan mengoptimalkan otak kanan yaitu dengan aktivitas ringan. Aktivitas ringan yang memberikan efek positif bagi perkembangan otak kanan anak yaitu sebagai berikut:
1.      Menata ruang
2.      Merangkai bunga, memberikan kejutan  untuk teman yang sedang berulang tahun
3.      Berdandan dan menyerasikan baju
4.      Membuat puisi
5.      Berbicara dengan bahasa isyarat atau nonverbal dengan memanfaatkan ekspresi wajah
6.      menghafal jalan
7.      Mendengarkan musik
8.      Berimajinasi lewat dongeng dan cerita
9.      Menggambar, melukis, dan membuat patung
Sedangkan kemampuan otak kiri dapat distimulasi dan dioptimalkan dalam berbagai cara diantaranya sebagai berikut :
a.  Bermain puzzle dan bermain teka-teki silang
Teka-teki silang, puzzle, Sudoku dan jenis puzzle lainnya, dapat melatih otak khususnya otak kiri. Tambahkan strategi baru untuk mengefektifkan latihan otak, misalnya memecahkan teka-teki silang dengan tema yang tidak biasa.
b.      Membaca, menulis, dan berhitung
Membaca dapat menjadi salah satu cara menstimulasi otak kiri dengan media semenarik mungkin seperti koran, majalah, buku bergambar merupakan sumber informasi yang mudah didapat saat ini yang terdapat banyak pengetahuan sehingga dapat meningkatkan wawasan sekaligus mengasah kemampuan otak anak.
c.       Mengarang kreatif
Mengarang kreatif merupakan suatu proses belajar yang membutuhkan daya imajinasi dan kemampuan bahasa verbal. Proses ini turut membantu optimalisasi otak kiri sebagai salah satu belahan otak besar yang bertugas dalam hal mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
B.     Saran
Sejak usia dinilah anak harus diberi stimulasi atau rangsangan terhadap otak belahan kiri maupun otak belahan kanan agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Oleh karena itu guru dan orang tua hendaknya dapat bekerjasama dalam menstimulasi kemampuan otak kiri dan otak kanan anak dan mengoptimalkan kedua belahan otak tersebut agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Sehingga dengan begitu kita dapat mengembangkan bakat, minat dan potensi yang ada pada anak dengan lebih baik pula.














DAFTAR PUSTAKA

Suyanto, Slamat. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departement Pendidikan Nasional.

Jensen, Erick. 2008. Brain-Based Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sidiarto, lily djokosetio. 2007. Perkembangan Otak Dan Kesulitan Belajar Pada Anak. Jakarta: Universitas Indonesia.

Santoso, AM Rukky. 2003. Right Brain For Kids Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Suryana,dadan. 2011. Neorosains Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Padang: Universitas Negeri Padang.

Gunadi, tri. 2012. Optimalkan otak kanan, otak kiri, otak tengah, dan otak kecil. Jakarta: Penebar Plus.

Sujiono, yuliani nurani. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks.

Adams, ken. 2006. Semua Anak Jenius. Jakarta: Erlangga.

Rachmawati, Yeni. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Solso, Robert L. 2007. Psikologi Kongnitif (edisi ke-8). Jakarta: Erlangga.

Suyadi. 2009. Bimbingan Konseling Paud. Jogjakarta: Diva Press.

0 komentar:

Posting Komentar